PRE EKLAMSIA
Penyebab pertama kematian Ibu dan kematian bayi tertinggi
di Indonesia adalah perdarahan. Sedangkan peringkat kedua adalah karena
infeksi, kemudian disusul pada peringkat ketiga adalah terjadinya pre eklamsia.
Pre eklamsia merupakan suatu kondisi dimana terjadi
hipertensi atau peningkatan tekanan darah pada masa kehamilan. Pre eklamsia
biasanya terjadi pada kehamilan yang memasuki minggu ke 20, namun dapat juga
terjadi pada awal masa kehamilan.
Dahulu pre eklamsia sering di sebut dengan toksikemia,
karena diperkirakan penyebabnya adalah racun atau toksin yang terdapat dalam
aliran darah ibu hamil. Namun perkiraan ini dibantah oleh banyak pihak.
Penyebab dari pre eklamsia sampai saat ini belum dapat
diketahui dengan pasti. Namun beberapa sumber menjelaskan bahwa penyebab yang
diperkirakan terjadi adalah :
1)
Adanya kelainan atau gangguan yang terjadi pada aliran
darah yang menuju janin
2)
Terjadinya kerusakan pada pembuluh darah
3)
Sistem ketahanan tubuh yang mengalami gangguan
4)
Diet atau konsumsi makanan yang salah atau kurang seimbang,
saat mengalami kehamilan
Ibu hamil yang beresiko mengalami pre eklamsia adalah ibu
hamil yang memiliki sejarah keluarga menderita pre eklamsia, karena akan
meningkatkan resiko terkena pre eklamsia. Selain itu juga pada ibu hamil yang
mengalami obesitas atau disebut juga dengan kegemukan, serta pada ibu yang
memiliki riwayat penyakit hipertensi,diabetes, dan penyakit ginjal. Kemudian
juga pada ibu yang mengalami kehamilan pertama, ibu yang hamil pada usia
remaja, ibu yang hamil pada usia lebih dari 35 tahun, serta pada ibu yang
mengalami kehamilan anak kembar.
Pre eklamsia digolongkan menjadi pre eklamsia ringan dan
pre eklamsia berat. Gejala-gejala ibu hamil dengan pre eklamsia ringan pada
umumnya adalah sebagai berikut :
·
Hipertensi, yakni peningkatan tekanan darah
·
Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam satu minggu.
·
Proteinuria (adanya protein dalam urine), setelah kehamilan
20 minggu
·
Edema, yakni bengkak pada wajah, tangan dan kaki
Sedangkan gejala-gejala yang muncul pada ibu hamil dengan
pre eklamsia berat adalah sebagai berikut :
§
Pada kepala, timbul rasa pusing atau sakit kepala yang
parah
§
Pada mata, pandangan kabur dan tidak dapat melihat cahaya
terang
§
Kelelahan, mual dan muntah
§
Pada perut, timbul rasa sakit pada bagian kanan atas
§
Napas cenderung pendek
§
Sedikit buang air kecil
Pada kasus kematian ibu akibat pre eklamsia yang sering terjadi adalah karena perdarahan otak, payah jantung, payah ginjal,
dan aspirasi cairan lambung. Sedangkan pada kebanyakan kasus kematian bayi yang
dilahirkan maupun yang di kandung oleh ibu hamil dengan pre eklamsia, yang
terjadi adalah asfeksia dan intra uteri.
PENCEGAHAN
Untuk mengurangi
jumlah ibu hamil dengan pre eklamsia dan untuk mencegah meningkatnya jumlah
bayi yang lahir premature karena pre eklamsia, maka harus dilakukan tindakan
pencegahan dan pengobatan serta penanganan terhadap ibu hamil dengan pre
eklamsia.
Tindakan pencegahan
yang dapat dilakukan antara lain dengan penyuluhan penyakit pre eklamsia pada
ibu hamil. Pada penyuluhan tersebut,membahas tentang pengertian dan
gejala-gejala pre eklamsia pada ibu hamil, serta cara – cara pencegahan dan
penanganannya, juga mewajibkan setiap ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya
minimal setiap minggu.
Sebaiknya penyuluhan di ikuti oleh para ibu hamil dan
juga para ibu yang akan merencanakan kehamilannya. Sedangkan petugas
penyuluhnya adalah dokter, bidan, perawat dan tenaga analis yang ada di
lingkungan atau puskesmas setempat. Para petugas penyuluh tidak hanya
memberikan penyuluhan di puskesmas maupun balai kelurahan, tetapi juga terjun
langsung ke setiap rumah – rumah ibu hamil untuk memastikan bahwa mereka tidak
mengalami gejala – gejala pre eklamsi.
Pencegahan juga dapat
dilakukan dengan cara mewajibkan setiap ibu hamil melakukan pemeriksaan atau
kontrol terhadap kadar protein baik dalam darah maupun urin dan kontrol juga
terhadap tekanan darahnya.
Sedangkan tindakan
yang dapat dilakukan dalam rangka penanganan dan pengobatan adalah dengan cara
meminimalkan gejala yang ada, jika telah timbul gejala-gejala pre eklamsia.