Selasa, 29 Mei 2012

PRE EKLAMSIA


PRE EKLAMSIA

Penyebab pertama kematian Ibu dan kematian bayi tertinggi di Indonesia adalah perdarahan. Sedangkan peringkat kedua adalah karena infeksi, kemudian disusul pada peringkat ketiga adalah terjadinya pre eklamsia.
Pre eklamsia merupakan suatu kondisi dimana terjadi hipertensi atau peningkatan tekanan darah pada masa kehamilan. Pre eklamsia biasanya terjadi pada kehamilan yang memasuki minggu ke 20, namun dapat juga terjadi pada awal masa kehamilan.
Dahulu pre eklamsia sering di sebut dengan toksikemia, karena diperkirakan penyebabnya adalah racun atau toksin yang terdapat dalam aliran darah ibu hamil. Namun perkiraan ini dibantah oleh banyak pihak.
Penyebab dari pre eklamsia sampai saat ini belum dapat diketahui dengan pasti. Namun beberapa sumber menjelaskan bahwa penyebab yang diperkirakan terjadi adalah :
1)   Adanya kelainan atau gangguan yang terjadi pada aliran darah yang menuju janin
2)   Terjadinya kerusakan pada pembuluh darah
3)   Sistem ketahanan tubuh yang mengalami gangguan
4)   Diet atau konsumsi makanan yang salah atau kurang seimbang, saat mengalami kehamilan
Ibu hamil yang beresiko mengalami pre eklamsia adalah ibu hamil yang memiliki sejarah keluarga menderita pre eklamsia, karena akan meningkatkan resiko terkena pre eklamsia. Selain itu juga pada ibu hamil yang mengalami obesitas atau disebut juga dengan kegemukan, serta pada ibu yang memiliki riwayat penyakit hipertensi,diabetes, dan penyakit ginjal. Kemudian juga pada ibu yang mengalami kehamilan pertama, ibu yang hamil pada usia remaja, ibu yang hamil pada usia lebih dari 35 tahun, serta pada ibu yang mengalami kehamilan anak kembar.
Pre eklamsia digolongkan menjadi pre eklamsia ringan dan pre eklamsia berat. Gejala-gejala ibu hamil dengan pre eklamsia ringan pada umumnya adalah sebagai berikut :
·         Hipertensi, yakni peningkatan tekanan darah
·         Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam satu minggu.
·         Proteinuria (adanya protein dalam urine), setelah kehamilan 20 minggu
·         Edema, yakni bengkak pada wajah, tangan dan kaki
Sedangkan gejala-gejala yang muncul pada ibu hamil dengan pre eklamsia berat adalah sebagai berikut :
§  Pada kepala, timbul rasa pusing atau sakit kepala yang parah
§  Pada mata, pandangan kabur dan tidak dapat melihat cahaya terang
§  Kelelahan, mual dan muntah
§  Pada perut, timbul rasa sakit pada bagian kanan atas
§  Napas cenderung pendek
§  Sedikit buang air kecil
Pada kasus kematian ibu akibat pre eklamsia yang sering terjadi adalah karena  perdarahan otak, payah jantung, payah ginjal, dan aspirasi cairan lambung. Sedangkan pada kebanyakan kasus kematian bayi yang dilahirkan maupun yang di kandung oleh ibu hamil dengan pre eklamsia, yang terjadi adalah asfeksia dan intra uteri.

PENCEGAHAN
Untuk mengurangi jumlah ibu hamil dengan pre eklamsia dan untuk mencegah meningkatnya jumlah bayi yang lahir premature karena pre eklamsia, maka harus dilakukan tindakan pencegahan dan pengobatan serta penanganan terhadap ibu hamil dengan pre eklamsia.
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan penyuluhan penyakit pre eklamsia pada ibu hamil. Pada penyuluhan tersebut,membahas tentang pengertian dan gejala-gejala pre eklamsia pada ibu hamil, serta cara – cara pencegahan dan penanganannya, juga mewajibkan setiap ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya minimal setiap minggu.
Sebaiknya  penyuluhan di ikuti oleh para ibu hamil dan juga para ibu yang akan merencanakan kehamilannya. Sedangkan petugas penyuluhnya adalah dokter, bidan, perawat dan tenaga analis yang ada di lingkungan atau puskesmas setempat. Para petugas penyuluh tidak hanya memberikan penyuluhan di puskesmas maupun balai kelurahan, tetapi juga terjun langsung ke setiap rumah – rumah ibu hamil untuk memastikan bahwa mereka tidak mengalami gejala – gejala pre eklamsi.
Pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara mewajibkan setiap ibu hamil melakukan pemeriksaan atau kontrol terhadap kadar protein baik dalam darah maupun urin dan kontrol juga terhadap tekanan darahnya.
Sedangkan tindakan yang dapat dilakukan dalam rangka penanganan dan pengobatan adalah dengan cara meminimalkan gejala yang ada, jika telah timbul gejala-gejala pre eklamsia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar